Fotografer Mesir yang berusia 26 tahun rekam detik kematiannya sebelum ditembak oleh prajurit Mesir di luar markas Garda Republik, Kairo. Ahmed Samir Assem, fotografer lepas harian Al-Horia Al-Adala ini, merekam kejadian tersebut lewat kamera videonya.
Pada saat sedang mengambil gambar kondisi unjuk rasa pendukung Muhammad Mursi, ia tertembak dibagian kepala saat mengambil gambar dari sebuah gedung.
“Sekitar pukul 06.00, seorang pria datang membawa sebuah kamera berlumuran darah dan mengatakan kepada kami bahwa salah seorang rekan kami terluka,” kata Ahmed Abu Zeid, seorang editor koran, seperti yang dilansir kompas.com, Rabu (10/7).
“Kamera Ahmed adalah satu-satunya perangkat yang merekam seluruh insiden penembakan itu dari awal hingga akhir,” lanjut Zeid.
Sementara itu, Militer Mesir mengaku melepaskan tembakan, sebab adanya cobaan serangan dari teroris ke markas mereka. Namun pernyataan ini ditampik oleh para pendukung Mursi bahwa mereka diserang dengan muntahan peluru tanpa alasan.
Krisis politik yang dihadapi Mesir saat ini memang menjadi indikasi besar bahwa korban nyawa dapat dialami siapapun. Namun dengan alasan apapun, kejadian ini tetap dianggap sebagai pelanggaran hak asasi manusia.
Baca Juga:
Nenek 100 Tahun Akhirnya Bisa Lulus SD
Anjing Jadi Penyelundup Kokain di Italia
Hari Pertama Puasa, 3 Kantor Pemda ini Ditinggal Sejumlah PNS-nya
14 Gajah Tewaskan Wanita Cina dan Serang Petugas
Apa Kata Alkitab Tentang Junk Food
Sumber : Kompas |Jawaban.com